Friday, April 29, 2011

Rosa: Wafid Butuh Bantuan Dana Talangan

Artikel berikut berisi informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
JAKARTA, KOMPAS.com" Salah satu tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Mindo Rosaline Manullang, mengungkapkan, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam pernah meminta bantuannya untuk mencarikan dana. Wafid, menurut Rosa, membutuhkan dana talangan untuk operasional SEA Games ke-26 yang akan berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan.

"Dia (Wafid) pada saat itu bilang memerlukan bantuan untuk dana talangan," ungkap Rosa seusai diperiksa di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (29/4/2011).

Dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games tersebut, Rosa diduga berperan sebagai mediator yang mempertemukan Wafid dengan pengusaha bernama Mohamad El Idris dari PT Duta Graha Indah. Baik Rosa, Wafid, maupun Idris ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya tertangkap tangan sesaat setelah diduga melakukan transaksi suap di ruang kerja Wafid pada 21 April 2011 dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar.

Bagaimana Anda bisa mencanangkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit kebijaksanaan yang mengubah segalanya.

Sebelumnya, pihak Wafid mengungkapkan bahwa cek senilai Rp 3,2 miliar tersebut merupakan cek yang diberikan El Idris untuk dana talangan SEA Games. Dana ini dibutuhkan untuk operasional SEA Games, sedangkan dana APBN yang dianggarkan untuk event tersebut belum cair.

Kuasa hukum Wafid, Erman Umar, mengungkapkan, pemberian dana bantuan pinjaman (dana talangan) dari pihak lain untuk program olahraga merupakan hal yang wajar. Erman juga mengatakan, posisi PT DGI sebagai pemenang proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang itu tidak berhubungan dengan cek senilai Rp 3,2 miliar yang diberikan El Idris kepada Wafid.

"Pak Wafid tidak berwenang menentukan pemenang. Yang menyeleksi panitia lokal," katanya.

Erman juga mengatakan, amplop-amplop berisi mata uang asing yang turut disita KPK dari ruangan Wafid merupakan dana operasional Kemenpora dan dana operasional pribadi Wafid untuk mengikuti seminar ke luar negeri.

Begitulah keadaannya sekarang. Perlu diketahui bahwa setiap subjek dapat berubah dari waktu ke waktu, jadi pastikan Anda mengikuti berita terbaru.

No comments:

Post a Comment