JAKARTA, KOMPAS.com " DPP PKB menggelar diskusi nasional bertajuk "Menggagas Pemilu yang Lebih Demokratis: Bagaimana Membagi Kursi yang Adil", Minggu (10/4/2011). Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, diskusi ini merupakan langkah awal partai untuk mengajak partai lainnya memiliki komitmen baru, bahkan koalisi baru, dalam membangun pemerintahan yang kuat. Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, terus membaca.
"Ini langkah awal PKB untuk mengajak partai-partai lain membangun solidaritas, komitmen baru, kalau perlu koalisi baru mendukung sistem pemilu yang adil, tak diskriminatif, dan fair," katanya ketika membuka diskusi sore ini. Dengan diskusi ini, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini mengharapkan partai-partai yang diajak, seperti PPP dan Gerindra, bersinergi dengan LSM yang ada untuk mengawasi jalannya pemilu mendatang. Pemilu yang tak diskriminatif dan adil tentu akan menjamin tidak terjadinya kembali pemilihan ulang.Menurut Muhaimin, akhir-akhir ini di tengah pembahasan RUU Pemilu di DPR indikasi pemilu yang diskiriminatif memang mulai tercium. Dia mencontohkan indikasi yang timbul dari keinginan partai-partai besar untuk menutup suara partai kecil dalam parlemen dan keinginan memberangus potensi lokal."Ini ingin semua kami rajut sehingga tidak ada lagi penolakan UU Pemilu, tidak ada lagi dibawa ke MK. Semua dalam suatu kebersamaan," ujarnya.
"Ini langkah awal PKB untuk mengajak partai-partai lain membangun solidaritas, komitmen baru, kalau perlu koalisi baru mendukung sistem pemilu yang adil, tak diskriminatif, dan fair," katanya ketika membuka diskusi sore ini. Dengan diskusi ini, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini mengharapkan partai-partai yang diajak, seperti PPP dan Gerindra, bersinergi dengan LSM yang ada untuk mengawasi jalannya pemilu mendatang. Pemilu yang tak diskriminatif dan adil tentu akan menjamin tidak terjadinya kembali pemilihan ulang.Menurut Muhaimin, akhir-akhir ini di tengah pembahasan RUU Pemilu di DPR indikasi pemilu yang diskiriminatif memang mulai tercium. Dia mencontohkan indikasi yang timbul dari keinginan partai-partai besar untuk menutup suara partai kecil dalam parlemen dan keinginan memberangus potensi lokal."Ini ingin semua kami rajut sehingga tidak ada lagi penolakan UU Pemilu, tidak ada lagi dibawa ke MK. Semua dalam suatu kebersamaan," ujarnya.
No comments:
Post a Comment