JAKARTA, KOMPAS.com " Duta Besar Somalia Mohamud Olow Barow mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang berlangsung di Wisma Bakrie, Jakarta, kemarin, hanya merupakan bentuk silaturahim yang biasa dilakukan. Tidak ada pembahasan khusus di antara keduanya. "Itu hal biasa yang kami lakukan. Bertemu partai politik, kita biasa ketemu, tukar pikiran," kata Barow dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Somalia, Jakarta, Rabu (13/4/2011). Seperti diberitakan sebelumnya, Aburizal didamping Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain dan Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri DPP Partai Golkar Iris Indiramurti menggelar pertemuan tertutup dengan Barow. Menurut Happy, dalam jumpa pers seusai pertemuan, kedua belah pihak membicarakan persoalan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia. Pertemuan tersebut merupakan inisiatif Partai Golkar. Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada
sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
"Banyak yang dibicarakan, terutama terkait ABK (anak buah kapal) ini," katanya. Menurut Happy, Dubes Somalia menyarankan Pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas terhadap para perompak. Somalia telah mengizinkan Pemerintah Indonesia jika berniat menggunakan kekuatan militer untuk menyelamatkan warga negaranya. "Duta besar bilang, sebaiknya pemerintah tidak kompromi. Yang menyangkut uang, biarkan company (PT Samudera Indonesia selaku pemilik kapal) yang menyelesaikannya," ujarnya. Oleh karena itu, Partai Golkar mendesak pemerintah untuk segera bertindak tegas. "Betul-betul menggunakan tugas dan fungsi TNI," kata Happy mengutip perkataan Aburizal Bakrie. Sikap Partai Golkar terhadap penyanderaan 20 ABK tersebut, menurut Happy, akan diteruskan para kader Golkar di parlemen.
"Banyak yang dibicarakan, terutama terkait ABK (anak buah kapal) ini," katanya. Menurut Happy, Dubes Somalia menyarankan Pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas terhadap para perompak. Somalia telah mengizinkan Pemerintah Indonesia jika berniat menggunakan kekuatan militer untuk menyelamatkan warga negaranya. "Duta besar bilang, sebaiknya pemerintah tidak kompromi. Yang menyangkut uang, biarkan company (PT Samudera Indonesia selaku pemilik kapal) yang menyelesaikannya," ujarnya. Oleh karena itu, Partai Golkar mendesak pemerintah untuk segera bertindak tegas. "Betul-betul menggunakan tugas dan fungsi TNI," kata Happy mengutip perkataan Aburizal Bakrie. Sikap Partai Golkar terhadap penyanderaan 20 ABK tersebut, menurut Happy, akan diteruskan para kader Golkar di parlemen.
No comments:
Post a Comment