Friday, July 29, 2011

"Urat Takut" Sutarman Sudah Putus

Anda harus dapat menemukan beberapa fakta yang sangat diperlukan tentang
dalam paragraf berikut. Jika ada setidaknya satu fakta anda tidak tahu sebelumnya, bayangkan perbedaan itu bisa membuat.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri, Inspektur Jenderal Sutarman, memastikan pihaknya tidak dapat diintervensi oleh siapa pun, terkait penanganan kasus dugaan pemalsuan surat keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Surat itu terkait dengan sengketa Pemilu 2009 di Wilayah Sulawesi Selatan I.

"Saya tidak pernah ada tekanan politis apapun. Jadi, urat takut sudah putus," kata Sutarman di Mabes Polri, Jumat (29/7/2011).

Sutarman menyebutkan itu, saat ditanya apakah ada intervensi dalam penanganan kasus MK. Pertanyaan muncul karena hingga saat ini penyidik Mabes Polri baru menetapkan satu tersangka kasus itu yakni Masyhuri Hasan, mantan juru panggil MK.

Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang
ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.

Sutarman mengatakan, pihaknya akan menjerat siapa pun, tanpa melihat latar belakang, jika cukup bukti keterlibatannya. Ia menolak jika penanganan kasus itu dikait-kaitkan dengan politik. "Kalau bukti cukup, kenapa takut," ucap dia.

Ketika ditanya apakah akan ada tersangka lain dalam kasus itu, Sutarman menjawab, "Kalau memang nanti proses konfrontasi penyidiknya menemukan tersangka lain, kami jadikan tersangka. Kalau memang tidak ada, ya tidak ada."

Seperti diberitakan, penyidik tengah melakukan konfrontasi para saksi dan tersangka, karena ada perbedaan keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Hari Jumat ini, Andi Nurpati (mantan anggota KPU) dikonfrontasi bersamaan dengan tersangka Masyhuri Hasan (mantan juru panggil MK), dan Nalom Kurniawan (pegawai MK).

Jumat kemarin, Nurpati dikonfrontasi bersamaan dengan Hasan, Hary Almavintomo alias Aryo (mantan supir Nurpati), serta Matnur dan Sugiharto (dua mantan staf Nurpati di KPU). Rencananya, Nurpati akan dikonfrontasi dengan Arsyad Sanusi (mantan hakim MK) Senin pekan depan.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

No comments:

Post a Comment