Thursday, July 21, 2011

Presiden: Benahi Infrastuktur Mudik

Apakah Anda pernah merasa seperti Anda tahu hanya cukup tentang
akan berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari para ahli
.
JAKARTA, KOMPAS.com " Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kementerian dan instansi terkait untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang banyak dilalui pemudik.

Presiden mengatakan itu ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna yang membahas persiapanRamadhan dan Idul Fitri 2011 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis(21/7/2011).

"Jika kita tahu ada ruas-ruas jalan yang harus diperbaiki, sekarang perbaiki. Jangan menunggu satu-dua minggu sebelum Idul Fitri datang," kata Presiden.

Turut hadir di dalam Sidang Kabinet Paripurna tersebut, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Presiden juga meminta kementerian dan instansi terkait untuk memastikan sarana angkutan mudik tersedia dengan baik. Presiden tak ingin masalah yang terjadi pada 2010 terulang pada tahun ini.

Kepala Negara pun meminta agar persiapan transportasi dilakukan dengan baik. Hal ini penting dilakukan, mengingat sebagian pemudik akan menggunakan kendaraan roda dua dan juga transportasi massal.

Seperti dibeitakan Kompas, satu setengah bulan menjelang Idul Fitri, jalur pantai utara Jawa dari Cirebon, Jawa Barat, ke Brebes, Jawa Tengah, minim lampu penerangan jalan. Lampu penerangan jalan yang bisa dihitung dengan jari hanya ditemui di ruas Mundu-Kanci, Cirebon.

Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik tentang
. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.

Selebihnya, jalur utama di Pulau Jawa itu mengandalkan penerangan dari sorot lampu kendaraan dan kerlip lampu dari rumah warga di tepi jalan.

Di pantai utara Jawa Tengah, khususnya Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, sejumlah ruas jalan juga masih tampak berlubang. Jalan berlubang dan bergelombang tampak di Kota Tegal, seperti di Jalan Gajah Mada, Jalan MT Haryono, dan Martoloyo.Lubang berdiameter sekitar 10 sentimeter terlihat di ruas tersebut, termasuk di ruas jalan yang pernah ditambal.

Di ruas Jalan Martoloyo juga tampak lipatan aspal yang mengakibatkan jalan bergelombang.Kerusakan jalan juga terlihat di Jalan Dokter Sutomo. Jalan tersebut merupakan jalur alternatif utama atau jalur pengalihan pemudik dari Jakarta menuju ke Semarang. Meskipun demikian, perbaikan sudah mulai terlihat di ruas jalan tersebut.

Di Kabupaten Tegal, jalan yang berlubang tampak di jalur pantura Dampyak, Padaharja, Larangan, Maribaya, Sidoharjo, Surodadi, dan Kedungkelor. Demikian pula di sekitar kawasan wisata Pantai Purwahamba Indah.

Sementara itu, Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih merupakan titik pusat kemacetan arus lalu lintas di Jawa Timur. Selain kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang, kemacetan paling fatal terjadi apabila korban lumpur Lapindo memblokade jalan itu saat berunjuk rasa.

Kemacetan di Jalan Raya Porong terjadi setiap hari, khususnya antara pukul 08.00 dan 20.00. Sampai saat ini, pembangunan jalan arteri yang diharapkan bisa mengalihkan arus kendaraan dari Jalan Raya Porong masih jauh dari penyelesaian. Padahal, jalan arteri tersebut semula ditargetkan sudah bisa digunakan pada saat terjadinya arus mudik dan arus balik Lebaran.

Kemacetan juga terjadi di Kabupaten Pasuruan, khususnya di daerah Ngopak. Hingga saat ini, perbaikan jalan sepanjang sekitar 1 kilometer yang rusak akibat terkena luapan banjir Sungai Rejoso itu belum rampung.Jalan berlubang itu memaksa kendaraan berjalan pelan-pelan sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.

Hal itu masih ditemui di Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, Pasuruan.Selepas Kota Probolinggo, kondisi jalan negara ke Banyuwangi melalui Situbondo (pantura) ataupun melalui Jember (tengah) relatif baik.

Hanya jalan Probolinggo-Lumajang, khususnya di daerah Klakah, yang struktur jalannya sempit, tetapi mulus, sangat rawan kecelakaan karena pengemudi bisa nekat mendahului kendaraan lain.Demikian pula jalan negara jalur tengah, mulai dari Surabaya hingga perbatasan Jawa Tengah di Ngawi kondisinya relatif siap untuk mudik Lebaran. Memang masih ditemukan badan jalan yang bergelombang, seperti di ruas bekas jalan bebas hambatan di Mojokerto serta di daerah Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment