Saturday, July 30, 2011

Pertama Kali Main Wayang, Jero Tak Grogi

Artikel menarik alamat beberapa isu kunci tentang
. Pembacaan yang cermat bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik turut ambil bagian pada pentas wayang orang "Banjaran Gatotkaca" yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (29/7/2011).

Pentas wayang yang diprakarsai Wayang Orang Indonesia Pusaka pimpinan Jaya Suprana ini turut ditonton Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, beberapa anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, para duta besar negara sahabat, serta undangan lainnya.

Jero, yang berperan sebagai Batara Guru pada pentas yang berlangsung sekitar 120 menit tersebut, mengaku tak grogi. Padahal, menurut pengakuan politisi Partai Demokrat ini, dirinya baru pertama kali tampil pada pentas wayang orang."Tidak grogilah," kata Jero berseri kepada para wartawan seusai pementasan.

Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.

Kendati demikian, Jero, yang hanya berlatih dua kali, mengaku bahwa tampil pada pementasan wayang orang tak mudah. Pasalnya, para diharapkan dapat melakukan improvisasi."Tak ada teks lengkap. Tapi itulah seni wayang orang," katanya.

Beruntung, Jero telah bersentuhan dengan dunia seni sejak lama. Pria kelahiran Bali pada 24 April 1949 ini mengaku memiliki dasar tari bali dan seni musik gamelan. Alumni Institut Teknologi Bandung ini juga mengaku telah "kenyang" nonton wayang sejak kecil.

Dikatakannya, wayang memiliki nilai-nilai filosofis. "Tak ada yang instan dalam hidup ini. Semuanya harus melalui tahapan-tahapannya. Seperti Gatotkaca. Sebelum menjadi panglima perang, dia harus berlatih. Dari bayi sudah dicemplungkan ke kawah candradimuka," katanya.

Jero pun sempat mengutarakan kepeduliannya terhadap nasib wayang orang. Saat ini, animo masyarakat terhadap wayang orang telah menurun. Akibatnya, minat para pemain pun ikutan menurun. Maka itu, dirinya tak segan-segan untuk turut ambil bagian dalam pementasan itu."Wayang telah diakui sebagai intangible world cultural heritage (warisan budaya dunia takbenda) oleh UNESCO. Maka itu kita wajib mengembangkan dan melestarikan wayang. Saat ini ada festival wayang cilik, wayang remaja, dan lainnya," kata Jero.

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment