JAKARTA, KOMPAS.com " Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, serangan yang menerpanya saat ini tak sebanding dengan apa yang dialami Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Serangan itu, menurut Anas, telah melemahkan dan mendegradasi kepemimpinan Yudhoyono. Namun, Anas mengaku Yudhoyono menunjukkan bahwa memimpin harus memiliki ketegaran dan kemampuan. "Saya belajar dari Ketua Dewan Pembina bahwa kita harus tegas, tegak berdiri, dan terus mampu berjuang," kata Anas ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/7/2011). Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.
Anas punkembali menegaskan bahwa Rakornas kali ini merupakan forum untuk melakukan konsolidasi. Konsolidasi, kata Anas, merupakan kebutuhan utama Partai Demokrat. Ini merupakan prasyarat wajib yang dibutuhkan agar seluruh organ partai bisa bekerja dengan baik dan elemen partai mampu menunjukkan dedikasi dan karya nyata terbaik. "Konsolidasi wajib dan mutlak adanya," kata Anas. Sebelumnya, sejumlah kader menginginkan agar ada kongres luar biasa pada Rakornas kali ini. Mereka meminta agar Anas dinonaktifkan terkait adanya tudingan yang dilayangkan tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, M Nazaruddin. Pada kesempatan itu, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam ini menyerukan agar seluruh kader bersatu."Di luar boleh ada badai, tapi di sini kita berdiri tegak. Di luar boleh kita dipersepsikan tak kompak, tapi mari kita tunjukkan bahwa kita bersatu padu," kata Anas.
Anas punkembali menegaskan bahwa Rakornas kali ini merupakan forum untuk melakukan konsolidasi. Konsolidasi, kata Anas, merupakan kebutuhan utama Partai Demokrat. Ini merupakan prasyarat wajib yang dibutuhkan agar seluruh organ partai bisa bekerja dengan baik dan elemen partai mampu menunjukkan dedikasi dan karya nyata terbaik. "Konsolidasi wajib dan mutlak adanya," kata Anas. Sebelumnya, sejumlah kader menginginkan agar ada kongres luar biasa pada Rakornas kali ini. Mereka meminta agar Anas dinonaktifkan terkait adanya tudingan yang dilayangkan tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, M Nazaruddin. Pada kesempatan itu, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam ini menyerukan agar seluruh kader bersatu."Di luar boleh ada badai, tapi di sini kita berdiri tegak. Di luar boleh kita dipersepsikan tak kompak, tapi mari kita tunjukkan bahwa kita bersatu padu," kata Anas.
No comments:
Post a Comment