Thursday, February 17, 2011

MUI Minta Provokator Kerusuhan Ditindak

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.
JAKARTA, KOMPAS.com " Majelis Ulama Indonesia meminta kepolisian menemukan dan menindak oknum yang memprovokasi tindak kekerasan berlatar belakang agama di Indonesia. MUI mencurigai ada oknum yang memprovokasi kelompok tertentu untuk bertindak anarkistis dalam tiga peristiwa kekerasan bernuansa agama yang terjadi belakangan ini.

"Kami minta yang ditindak tidak hanya kelompok anarkistis, tetapi juga yang provokatif. Yang provokatif itu penyebab dari segala beban. Itu yang harus dikejar," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Ma'ruf Amin dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2/2011) malam.

How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.

Aksi kekerasan bernuansa agama terjadi dalam waktu berdekatan di tiga tempat berbeda. Di Cikeusik, Pandeglang, Banten, terjadi bentrokan warga dengan pengikut Jamaah Ahmadiyah Indonesia (6/2/2011). Dua hari kemudian (8/2/2011) terjadi amuk massa di Temanggung, Jawa Tengah, terkait dengan kasus penistaan agama. Terakhir (14/2/2011) terjadi penyerangan terhadap kelompok aliran Syiah di Yayasan Pondok Pesantren Islam di Desa Kenep, Beji, Pasuruan, Jawa Timur.

"MUI sangat menyesal dengan terjadinya bentrokan di mana-mana. MUI tidak pernah menoleransi," kata Ma'ruf.

Ia khawatir kelompok-kelompok agama yang radikal akan bertambah jika provokator dalam setiap kerusuhan bernuansa agama tidak segera ditindak. "Yang tadinya jinak bisa jadi radikal karena terprovokasi," kata Ma'ruf.

Sometimes it's tough to sort out all the details related to this subject, but I'm positive you'll have no trouble making sense of the information presented above.

No comments:

Post a Comment