Truthfully, the only difference between you and mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
TRIPOLI, KOMPAS.com - Pemerintah Libya menahan puluhan anggota jaringan nasionalis Arab yang dituduh berusaha mengacaukan negara. Menurut kantor berita resmi Jana dalam laporannya Sabtu (19/2/2011, mereka yang ditahan di beberapa kota Libya itu adalah para anggota "jaringan luar negeri yang dilatih untuk merusak stabilitas Libya, keamanan warganya dan persatuan nasional." Sumber-sumber yang dekat dengan penyelidikan, mengatakan, kelompok tersebut termasuk orang-orang Tunisia, Mesir, Sudan, Palestina, Suriah dan Turki. Mereka ditahan dengan tuduhan menghasut masyarakat melakukan aksi-aksi penjarahan dan sabotase, seperti pembakaran rumah sakit, bank, pengadilan, penjara, kantor polisi dan kantor polisi militer, selain bangunan-bangunan publik serta properti swasta," kata Jana. Ditambahkan bahwa "kota-kota tertentu di Libya telah dijadikan tempat aksi tindakan sabotase dan perusakan sejak Selasa," tulis Jana. Para tersangka juga berusaha mengambil senjata dari kantor polisi dan polisi militer serta akan menggunakannya. "Sumber dekat dengan investigasi itu tidak mengesampingkan kemungkinan Israel berada di balik jaringan tersebut," tambah kantor berita itu, tanpa memberikan rincian. Pada hari kelima protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa rezim empat dekade itu, pemimpin Libya Moamar Gaddafi masih tidak memberikan komentar terbuka, meskipun ia dilaporkan muncul di aksi unjuk rasa massa pendukungnya di ibu kota pada Kamis. Pengamat hak asasi manusia (HAM) internasional Human Rights Watch (HRW) mengatakan, pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 80 pengunjuk rasa anti-rezim di Libya
TRIPOLI, KOMPAS.com - Pemerintah Libya menahan puluhan anggota jaringan nasionalis Arab yang dituduh berusaha mengacaukan negara. Menurut kantor berita resmi Jana dalam laporannya Sabtu (19/2/2011, mereka yang ditahan di beberapa kota Libya itu adalah para anggota "jaringan luar negeri yang dilatih untuk merusak stabilitas Libya, keamanan warganya dan persatuan nasional." Sumber-sumber yang dekat dengan penyelidikan, mengatakan, kelompok tersebut termasuk orang-orang Tunisia, Mesir, Sudan, Palestina, Suriah dan Turki. Mereka ditahan dengan tuduhan menghasut masyarakat melakukan aksi-aksi penjarahan dan sabotase, seperti pembakaran rumah sakit, bank, pengadilan, penjara, kantor polisi dan kantor polisi militer, selain bangunan-bangunan publik serta properti swasta," kata Jana. Ditambahkan bahwa "kota-kota tertentu di Libya telah dijadikan tempat aksi tindakan sabotase dan perusakan sejak Selasa," tulis Jana. Para tersangka juga berusaha mengambil senjata dari kantor polisi dan polisi militer serta akan menggunakannya. "Sumber dekat dengan investigasi itu tidak mengesampingkan kemungkinan Israel berada di balik jaringan tersebut," tambah kantor berita itu, tanpa memberikan rincian. Pada hari kelima protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa rezim empat dekade itu, pemimpin Libya Moamar Gaddafi masih tidak memberikan komentar terbuka, meskipun ia dilaporkan muncul di aksi unjuk rasa massa pendukungnya di ibu kota pada Kamis. Pengamat hak asasi manusia (HAM) internasional Human Rights Watch (HRW) mengatakan, pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 80 pengunjuk rasa anti-rezim di Libya
No comments:
Post a Comment