Wednesday, June 1, 2011

Kemkominfo Selidiki SMS "Fitnah"

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, itu menjadi lebih menarik. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek
tentu tidak terkecuali.
JAKARTA, KOMPAS.com " Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, kementeriannya dan pihak kepolisian tengah menyelidiki SMS gelap yang mendiskreditkan Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tifatul mengatakan, SMS tersebut diduga memang dikirim dengan menggunakan nomor telepon Singapura.

"Kita akan coba teliti sumbernya dari mana. Tim saat ini sedang bekerja untuk melihat itu semua," kata Tifatul kepada para wartawan di sela-sela Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung MPR, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Tifatul mengatakan, pemerintah senantiasa melakukan penelusuran terhadap pengirim SMS gelap yang berisi penghinaan. Setiap hari, sambungnya, Kemkominfo menerima banyak laporan dari masyarakat. Ketika ditanya bagaimana cara pemerintah melacak pengirim SMS tersebut, Tifatul enggan menjelaskannya.

"Caranya ada, tapi tidak bisa dijelaskan," katanya singkat.

Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri secara khusus menggelar jumpa pers pada Senin lalu untuk menanggapi SMS yang disebutnya sebagai fitnah. Ia meminta agar budaya memfitnah tidak diteruskan. Kemajuan teknologi informasi di Indonesia seharusnya digunakan untuk mencerdaskan bangsa, bukan untuk menyebarluaskan fitnah. Ia mengaku menjadi korban fitnah.

Presiden mengingatkan, teknologi informasi itu seharusnya untuk meningkatkan kehidupan dan mencerdaskan bangsa. Teknologi informasi media dalam jaringan bukan justru dipakai untuk menyebarkan fitnah, pembunuhan karakter, dan caci maki kepada siapa pun di negeri ini. Presiden mengakui, banyak orang di Indonesia menjadi korban fitnah, termasuk dirinya.

"Selama lebih dari enam tahun mengemban amanat memimpin negara dan pemerintahan ini melalui proses pemilu yang sah dan demokratis, saya kira ratusan fitnah datang kepada saya. Satu-dua kali manakala fitnah itu sungguh keterlaluan, demi nama baik, kebenaran, dan keadilan, dan merupakan hak, saya perlu menyampaikan penjelasan kepada rakyat," ujarnya.

Fitnah yang disebarkan termasuk kabar bahwa Partai Demokrat memiliki tabungan sebesar Rp 47 triliun.Ia mengakui, pada masa silam, saat belum ada kebebasan berbicara dan kebebasan pers serta terdapat ancaman tindakan represif dari pemerintah, orang takut menyampaikan segala sesuatu secara terbuka. "Saat ini tersedia banyak media yang menyerang, mendiskreditkan. Itu sah, silakan. Itu freedom of speech, freedom of the press, tetapi kalau mencemarkan nama baik, siap mempertanggungjawabkan. Begitu hakikat Indonesia sebagai negara hukum dan negara keadilan," kata Yudhoyono.

Presiden pun meminta rakyat berupaya agar Indonesia menjadi bangsa beradab. "Janganlah negeri dan Tanah Air ini menjadi tanah dan lautan fitnah. Mari kita bangun kehidupan masyarakat yang baik, kehidupan yang bermoral, beretika, beradab, dan segalanya dipertanggungjawabkan, kesatria, dan tak menjadi pengecut. Dengan demikian, rakyat akan tahu mana yang benar, mana yang bohong," ucapnya.

Pesan singkat yang dikirimkan oleh orang yang mengatasnamakan Nazaruddin itu beredar akhir pekan lalu dengan isi mendiskreditkan Presiden. Namun, Nazaruddin membantah hal itu. Pada SMS tersebut juga dicantumkan ancaman akan dibukanya berbagai kasus terkait politisi Partai Demokrat, termasuk kasus Bank Century.

Tidak ada salahnya untuk baik-informasi yang terakhir pada
. Bandingkan apa yang telah Anda pelajari di sini ke artikel masa depan sehingga Anda dapat tetap waspada terhadap perubahan di bidang
.

No comments:

Post a Comment