JAKARTA, KOMPAS.com " Adik almarhum Nasrudin Zulkarnaen, Andi Syamsuddin, turut hadir dan menjadi saksi dalam sidang Peninjauan Kembali mantan Ketua Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar, Kamis (22/9/2011). Namun, di sela-sela menunggu sidang, ia keluar dari ruang sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia mengaku tak tahan melihat foto-foto hasil visum jenazah kakaknya yang diperlihatkan dalam sidang. Terlihat raut wajahnya sedih menatap dari balik kaca ruangan tersebut. "Saya enggak tega melihat foto-fotonya dan mendengarkan penjelasan mengenai kematian kakak saya," ujar Andi saat ditemui di luar ruang sidang. Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
Ia mengaku hari ini memberikan kesaksian untuk Antasari karena ia ingin kasus kematian kakaknya dapat terbuka dengan jelas. Ia bahkan rela bolak-balik Jakarta dan Makassar bersama istrinya untuk memantau jalannya persidangan PK Antasari. "Saya tidak memiliki kepentingan dan tidak mengenal Antasari. Saya hanya ingin bagaimana proses ini memperoleh keadilan. Saya melakukan ini demi saudara saya," lanjutnya. Dalam memberikan kesaksian di sidang pun Andi sempat terdiam sebentar ketika kuasa hukum Antasari, Maqdir Ismail, terus-menerus menanyakan kondisi tubuh almarhum kakaknya saat dipindahkan dari Rumah Sakit Mayapada ke Rumah Sakit Gatot Subroto. Menurutnya, selama perjalanan pemindahan kakaknya, tak ada lagi yang ia pikirkan kecuali menyelamatkan kakaknya. Ia saat itu tak memperhatikan jumlah tembakan pada tubuh Nasrudin. Menurutnya, ia hanya melihat polisi sudah berjaga-jaga di dua rumah sakit itu ketika ia tiba. "Saya sudah tidak bisa berpikir lagi saat itu. Melihat luka tembakannya ada berapa. Saya hanya memikirkan keselamatan kakak saya. Yang saya lihat daerah pelipisnya mengeluarkan banyak darah waktu itu," jelasnya.
Ia mengaku hari ini memberikan kesaksian untuk Antasari karena ia ingin kasus kematian kakaknya dapat terbuka dengan jelas. Ia bahkan rela bolak-balik Jakarta dan Makassar bersama istrinya untuk memantau jalannya persidangan PK Antasari. "Saya tidak memiliki kepentingan dan tidak mengenal Antasari. Saya hanya ingin bagaimana proses ini memperoleh keadilan. Saya melakukan ini demi saudara saya," lanjutnya. Dalam memberikan kesaksian di sidang pun Andi sempat terdiam sebentar ketika kuasa hukum Antasari, Maqdir Ismail, terus-menerus menanyakan kondisi tubuh almarhum kakaknya saat dipindahkan dari Rumah Sakit Mayapada ke Rumah Sakit Gatot Subroto. Menurutnya, selama perjalanan pemindahan kakaknya, tak ada lagi yang ia pikirkan kecuali menyelamatkan kakaknya. Ia saat itu tak memperhatikan jumlah tembakan pada tubuh Nasrudin. Menurutnya, ia hanya melihat polisi sudah berjaga-jaga di dua rumah sakit itu ketika ia tiba. "Saya sudah tidak bisa berpikir lagi saat itu. Melihat luka tembakannya ada berapa. Saya hanya memikirkan keselamatan kakak saya. Yang saya lihat daerah pelipisnya mengeluarkan banyak darah waktu itu," jelasnya.
.
No comments:
Post a Comment