benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang
- info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberitahu Anda.
JAKARTA, KOMPAS.com- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengungkapkan, hingga kini belum ada perkembangan berarti terkait upaya pemulangan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 ke Tanah Air. Tim penyidik KPK masih melakukan pengejaran terhadap istri mantan Wakil Kepala Polri itu. Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
"Kita sedang bekerja keras tapi tidak mudah, ada prosedur yang tidak bisa dihindari, melalui interpol, penarikan paspor, bahwa sampai sekarang belum berhasil, itu sedang bekerja keras," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11/7/2011). Di samping melakukan pengejaran, KPK menunggu informasi terkait keberadaan Nunun dari kerjasama interpol.Sebelumnya, KPK telah mengajukan permintaan penerbitan red notice kepada interpol yang disampaikan melalui Polri. Nunun lantas menjadi buronan internasional. Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Februari, Nunun belum pernah menjalani pemeriksaan di KPK.Demikian juga saat masih berstatus saksi. Ia mangkir dari panggilan KPK dengan alasan sakit lupa berat. Semula Nunun diketahui berada di Singapura. Belakangan, jejaknya sulit terlacak. Hanya pihak keluarga yang mengetahui di mana Nunun berada. Meski demikian, proses hukum terhadap Nunun tetap berjalan. KPK telah memeriksa sejumlah saksi terkait Nunun dalam kasus tersebut. Saksi-saksi itu diantaranya, anggota DPR 1999-2004 yang lebih dulu divonis dalam kasus suap cek perjalanan seperti Udju Djuhaeri dan Dudhie Makmun Murod. Juga sepupu Nunun yang bernama Yane Yunarni Alex. Nama Yane pertama kali dimunculkan politikus Partai Golkar, Fahmi Idris yang menyebutkan bahwa Nunun meminjam paspor Yane untuk berpindah ke Kamboja dari Singapura.
"Kita sedang bekerja keras tapi tidak mudah, ada prosedur yang tidak bisa dihindari, melalui interpol, penarikan paspor, bahwa sampai sekarang belum berhasil, itu sedang bekerja keras," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11/7/2011). Di samping melakukan pengejaran, KPK menunggu informasi terkait keberadaan Nunun dari kerjasama interpol.Sebelumnya, KPK telah mengajukan permintaan penerbitan red notice kepada interpol yang disampaikan melalui Polri. Nunun lantas menjadi buronan internasional. Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Februari, Nunun belum pernah menjalani pemeriksaan di KPK.Demikian juga saat masih berstatus saksi. Ia mangkir dari panggilan KPK dengan alasan sakit lupa berat. Semula Nunun diketahui berada di Singapura. Belakangan, jejaknya sulit terlacak. Hanya pihak keluarga yang mengetahui di mana Nunun berada. Meski demikian, proses hukum terhadap Nunun tetap berjalan. KPK telah memeriksa sejumlah saksi terkait Nunun dalam kasus tersebut. Saksi-saksi itu diantaranya, anggota DPR 1999-2004 yang lebih dulu divonis dalam kasus suap cek perjalanan seperti Udju Djuhaeri dan Dudhie Makmun Murod. Juga sepupu Nunun yang bernama Yane Yunarni Alex. Nama Yane pertama kali dimunculkan politikus Partai Golkar, Fahmi Idris yang menyebutkan bahwa Nunun meminjam paspor Yane untuk berpindah ke Kamboja dari Singapura.
.
No comments:
Post a Comment