JAKARTA, KOMPAS.com " Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Taufik Kiemas memastikan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P tidak akan menjadi bagian dari pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Menurutnya, PDI-P tak akan tergiur dengan iming-iming jatah kursi di kabinet yang dianggapnya hanyalah koalisi transaksional. "Makanya PDI Perjuangan enggak mau koalisi. Kami, umpamanya ya, diberikan menteri, kami menolak. Itu politik transaksional," ujar Taufik saat menjadi pembicara Refleksi Akhir Tahun di Pressroom DPR, Selasa (28/12/2010). Meski begitu, Taufik Kiemas mengungkapkan, dalam menghadapi pertarungan pada 2014, tidak menutup kemungkinan bahwa PDI-P akan berkoalisi dengan Demokrat. Satu alasan mendasar adalah, baik Demokrat, maupun PDI Perjuangan, belum memiliki calon presiden untuk menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Those of you not familiar with the latest on mobil keluarga ideal terbaik indonesia now have at least a basic understanding. But there's more to come.
"Kami ingin bersama-sama Demokrat sebab kami berdua belum ada calon. Kami kalau bisa punya calon sama-samalah," ujarnya. Rencana berkoalisi dengan Demokrat adalah sesuatu yang kebetulan. Selain itu, sesuatu yang mustahil jika mengusung calon presiden tanpa berkoalisi. "Yang lain sudah punya calon. Pak SBY kan enggak bisa nyalon lagi. Nah, kita sama-sama enggak punya calon," ungkapnya. Penjajakan untuk membangun koalisi dengan Demokrat, lanjut Taufik, memang harus dilakukan sejak sekarang. Tiga tahun tersisa dari umur pemerintahan SBY-Boediono adalah waktu yang amat singkat sehingga perlu diintensifkan untuk membicarakan hal tersebut sejak dini. "Tiga tahun cepet lo. Ini sudah tahun kedua. Tiga tahun lagi, tidak terasa, sudah mau pemilu," ujarnya.
"Kami ingin bersama-sama Demokrat sebab kami berdua belum ada calon. Kami kalau bisa punya calon sama-samalah," ujarnya. Rencana berkoalisi dengan Demokrat adalah sesuatu yang kebetulan. Selain itu, sesuatu yang mustahil jika mengusung calon presiden tanpa berkoalisi. "Yang lain sudah punya calon. Pak SBY kan enggak bisa nyalon lagi. Nah, kita sama-sama enggak punya calon," ungkapnya. Penjajakan untuk membangun koalisi dengan Demokrat, lanjut Taufik, memang harus dilakukan sejak sekarang. Tiga tahun tersisa dari umur pemerintahan SBY-Boediono adalah waktu yang amat singkat sehingga perlu diintensifkan untuk membicarakan hal tersebut sejak dini. "Tiga tahun cepet lo. Ini sudah tahun kedua. Tiga tahun lagi, tidak terasa, sudah mau pemilu," ujarnya.
No comments:
Post a Comment