Tuesday, December 28, 2010

Bahasyim: Saya Terzhalimi!

The following article includes pertinent information that may cause you to reconsider what you thought you understood. The most important thing is to study with an open mind and be willing to revise your understanding if necessary.
JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa Bahasyim Assifie merasa dizhalimiterkait perkara korupsi dan pencucian uang yang menjeratnya. Bahasyimmengklaim, dirinya tidak pernah melakukan seluruh yang dituduhkan jaksa penuntutumum (JPU) dalam dakwaannya.

"Saya betul terzhalimi," ucap Bahasyim saat diperiksa sebagaiterdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/12/2010).

Bahasyim mengatakan, seluruh hartanya yang tersimpan di rekeningistri dan dua putrinya didapat dari berbagai usaha sejak 1972, sebelum ia bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Dia mengaku menyesalmenjadi PNS lantaran penyidik tidak mempercayai hartanya diperoleh dariberbagai usaha.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

"Keluarga saya tersiksa, apalagi saya. Saya sudah tua, menjelangpensiun luar biasa siksaan. Tidak ada satu bukti pun saya lakukan tindakpidana. Tidak ada niat saya memeras ibu Kartini. Saya mohon tunjukkanseadil-adilnya," kata Bahasyim kepada majelis hakim sebelum sidangditutup.

Saat diperiksa, Bahasyim mengaku seluruh transaksi di rekening istridan dua putrinya berasal dari berbagai usaha serta hasil investasiberbagai produk di Bank BNI. Bahasyim juga menyebut pernah membuka usahastudio foto, pemasangan saluran air, bisnis peralatan senjata, batumulia, distibusi alat kecantikan berkerja sama dengan pengusaha di Cinadan bisnis hiburan dengan pengusaha di Filiphina.

Namun, di hadapan majelis hakim, Bahasyim hanya dapat membuktikanadanya kerjasama dengan pengusaha Cina dan Fhiliphina. Menurut dia,bukti usaha lain tidak tersimpan lantaran sudah dijalani puluhan tahunlalu.

Seperti diberitakan, Bahasyim didakwa memeras Kartini senilai Rp 1miliar saat menjabat Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan PajakJakarta Tujuh tahun 2005. Dalam berita acara pemeriksaan, Kartini mengaku terpaksa menyerahkanuang itu lantaran takut perusahaannya diganggu. Dia juga didakwamelakukan pencucian uang senilai Rp 64 miliar. 

There's no doubt that the topic of mobil keluarga ideal terbaik indonesia can be fascinating. If you still have unanswered questions about mobil keluarga ideal terbaik indonesia, you may find what you're looking for in the next article.

No comments:

Post a Comment