akan berbahaya? Mari kita lihat apakah kita dapat mengisi sebagian dari celah dengan info terbaru dari para ahli
.
JAKARTA, KOMPAS.com - Penanggung jawab rumah tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, memastikan Muhammad Nazaruddin tidak akan keluar-masuk rutan seperti pernah dilakukan oleh Gayus Tambunan, terdakwa pemalsuan paspor palsu. Gayus puluhan kali keluar masuk sel keluar-masuk sel saat ditahan di Rutan Mako Brimob, dengan menyogok petugas keamanan rutan. "Kepala Rutan Kompol Basuki tidak diragukan integritasnya. Banyak hal yang sudah kami ujikan kepada dia. Kepala Korps Brimob saja dilarang masuk sel Nazar sama dia, apalagi yang lain," ujar Juru Bicara Mako Brimob Ajun Komisaris Besar Budiman di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Minggu (14/8/2011). Budiman mengatakan, peristiwa kaburnya Gayus dari Rutan Brimob menjadi momentum bagi Brimob untuk merombak susunan pengelolaan pengamanan Rutan tersebut. Ia mengatakan, pada saat Gayus "pelesir", pengelolaan pengamanan Rutan tidak berada sepenuhnya di tangan Brimob, melainkan di bawah tanggung jawab Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Mabes Polri. Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda sudah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
"Sekarang semuanya dari pihak Brimob termasuk Kepala Rutan-nya dan KPK juga sudah menempatkan dua orang untuk menjaga sel beliau (Nazaruddin). Jadi kami bisa melakukan pengawasan ketat terus," katanya. Seperti diketahui, Gayus Tambunan dapat keluar-masuk tahanan selama menjalani masa tahanan di Mako Brimob. Dia juga diduga menyuap petugas Mako Brimob agar dapat keluar masuk tahanan. Selain itu, menurut Gayus, tahanan lain, seperti besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, juga kerap melakukan hal yang sama. Demikian juga dengan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji saat ditahan. Adapun Nazaruddin ditempatkan di blok yang sama dengan Gayus, yakni blok B Rutan Mako Brimob. Dalam sel mantan Bendara Umum Partai Demokrat tersebut, hanya terdapat satu buah tempat tidur, sofa kecil, dan lemari.
"Sekarang semuanya dari pihak Brimob termasuk Kepala Rutan-nya dan KPK juga sudah menempatkan dua orang untuk menjaga sel beliau (Nazaruddin). Jadi kami bisa melakukan pengawasan ketat terus," katanya. Seperti diketahui, Gayus Tambunan dapat keluar-masuk tahanan selama menjalani masa tahanan di Mako Brimob. Dia juga diduga menyuap petugas Mako Brimob agar dapat keluar masuk tahanan. Selain itu, menurut Gayus, tahanan lain, seperti besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan, juga kerap melakukan hal yang sama. Demikian juga dengan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji saat ditahan. Adapun Nazaruddin ditempatkan di blok yang sama dengan Gayus, yakni blok B Rutan Mako Brimob. Dalam sel mantan Bendara Umum Partai Demokrat tersebut, hanya terdapat satu buah tempat tidur, sofa kecil, dan lemari.
bisa menarik. Jika Anda masih memiliki pertanyaan yang belum terjawab tentang
, Anda mungkin menemukan apa yang Anda cari dalam artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment